PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG TERAPI KOMPLEMENTER PADA LUKA DENGAN RISIKO AMPUTASI DI DESA TEMON BRATI

Authors

  • Sutomo Universitas An Nuur
  • Sulistiyarini Universitas An Nuur
  • Musyafak Universitas An Nuur

Keywords:

terapi komplementer, RISIKO AMPUTASI

Abstract

Latar belakang: Diabetes Mellitus merupakan penyakit gangguan metabolik menahun akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif. Insulin adalah hormon yang mengatur keseimbangan kadar gula darah, akibatnya terjadi peningkatan konsentrasi glukosa dalam darah (hiperglikemia). Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu jenis penyakit metabolik yang selalu mengalami peningkat setiap tahun di negara-negara seluruh dunia.

Tujuan penelitian: Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang terapi komplementer pada luka dengan risiko amputasi di Desa Temon Brati.

Metode penelitian: Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian Quasy Experimental dengan metode pengumpulan data secara Pretest-Posttest with control group. Merupakan rencana penelitian dengan dilakukan pretest, sebelum diberi perlakuan, sehingga hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat karena membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan uji normalitas data menggunakan Saphiro Wilk. Hasil uji normalitas data menunjukkan pada kelompok intervensi dan kontrol pengetahuan dan sikap berdistribusi normal karena p value (

>0,05) sehingga dapat dilanjutkan uji paired sample t-test berikut pada tabel dibawah ini hasil uji normalitas data.

Hasil penelitian: Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui pada kelompok intervensi, sikap responden sebelum diberikan pendidikan kesehatan semuanya memiliki sikap yang cukup tentang penyembuhan luka (100%) dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan sebanyak 9 orang (50%) memiliki sikap yang baik dan 9 orang lagi memiliki sikap yang cukup (50%). Sedangkan pada kelompok kontrol, sikap responden sebelum dan sesudah pada pasien diabetes mellitus di Desa Temon Brati adalah sama yaitu semua memiliki sikap yang cukup (100%).

Kesimpulan: Pada uji Paired Samples Test yang dilakukan diperoleh p value 0,000 (p value < 0.05). Artinya terdapat perbedaan rata-rata sikap responden sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan. Sementara hasil uji Paired Samples Test yang dilakukan diperoleh p value 0,705 (p value > 0.05). Artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata sikap responden diabetes mellitus sebelum dan sesudah pada kelompok kontrol.

Kata kunci : Pendidikan kesehatan, Terapi komplementer, Resiko amputasi

Downloads

Published

2020-04-19