ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.C DENGAN FOKUS INTERVENSI PENERAPAN INHALASI SEDERHANA TERHADAP BERSIHAN JALAN NAFAS DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT DI PUSKESMAS TOROH I

Authors

  • Mika Agustiana Dosen Universitas An Nuur
  • Siti Is Dwi Rahayu Universitas An Nuur

Keywords:

Inhalasi sederhana, bersihan jalan napas, ISPA

Abstract

Latar Belakang ; Menurut data World Health Organization (WHO) yang mengalami penderita ISPA tertinggi adalah Nusa Tenggara Timur (41,7%), Papua (31,1%), Aceh (30,0%), Nusa Tenggara Barat (28,3%), dan Jawa Timur (28,3%), sedangkan, prevalensi ISPA di Jawa Tengah tahun 2018 sebanyak 65,21 kasus (100,65%). Sementara di Kabupaten Grobogan tahun 2021 adalah sebanyak 147.644 serta perkiraan kasus balita yang terkena ISPA sebanyak 5.733 kasus. Menurut data laporan kasus pada Pukesmas Toroh I, data tahun tahun 2021 memiliki angka  kejadian ISPA selalu menduduki peringkat 1 besar penyakit yang sering diderita masyarakat setempat. Jumlah penderita ISPA mencapai 283 kasus pada balita usia 1-5 tahun

Metodelogi ; Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah pasien pasien anak dengan usia balita 3-5 tahun yang menderita ISPA. Instrument penelitian menggunakan : TTV set untuk menunjang data pada aspek fisik, pemeriksaan antropometri, pemeriksaan perkembangan DDST, dan lembar observasi, SOP terapi inhalasi.

Hasil ; Hasil penelitian yang telah didapatkan yaitu dengan pemberian inhalasi sederhana pada pasien ISPA dapat meningkatkan bersihan jalan napas pada anak.

Kesempulan ; Penerapan inhalasi sederhana terhadap bersihan jalan napas pada pasien anak ISPA.Latar Belakang ; Menurut data World Health Organization (WHO) yang mengalami penderita ISPA tertinggi adalah Nusa Tenggara Timur (41,7%), Papua (31,1%), Aceh (30,0%), Nusa Tenggara Barat (28,3%), dan Jawa Timur (28,3%), sedangkan, prevalensi ISPA di Jawa Tengah tahun 2018 sebanyak 65,21 kasus (100,65%). Sementara di Kabupaten Grobogan tahun 2021 adalah sebanyak 147.644 serta perkiraan kasus balita yang terkena ISPA sebanyak 5.733 kasus. Menurut data laporan kasus pada Pukesmas Toroh I, data tahun tahun 2021 memiliki angka kejadian ISPA selalu menduduki peringkat 1 besar penyakit yang sering diderita masyarakat setempat. Jumlah penderita ISPA mencapai 283 kasus pada balita usia 1-5 tahun
Metodelogi ; Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah pasien pasien anak dengan usia balita 3-5 tahun yang menderita ISPA. Instrument penelitian menggunakan : TTV set untuk menunjang data pada aspek fisik, pemeriksaan antropometri, pemeriksaan perkembangan DDST, dan lembar observasi, SOP terapi inhalasi.
Hasil ; Hasil penelitian yang telah didapatkan yaitu dengan pemberian inhalasi sederhana pada pasien ISPA dapat meningkatkan bersihan jalan napas pada anak.
Kesempulan ; Penerapan inhalasi sederhana terhadap bersihan jalan napas pada pasien anak ISPA.

Downloads

Published

2023-08-20