FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI DESA TANJUNG AGUNG WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG AGUNG KABUPATEN MUARA ENIM
Keywords:
Stunting, penyakit infeksi, balitaAbstract
Latar Belakang: Stunting masih menjadi perhatian khusus pemerintah dengan percepatan target penurunana stunting sebesar 14 % di Indonesia. Tahun 2021 angka stunting di Sumatera Selatan masih berada diangka 24,8%. Tahun 2022 prevalensi stunting di Kabupaten Muara Enim sebesar 26,28 %. Puskesmas Tanjung Agung merupakan salah satu puskesmas tertinggi kasus stunting dengan prevalensi 19,41%, dan desa Tanjung Agung dengan kasus tertinggi yaitu berjumlah 63 kasus (21,00%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita.
Metodologi: Desain penelitian Cross Sectional. Populasi adalah seluruh anak balita di Desa Tanjung Agung yang berjumlah 434 balita dengan jumlah sampel sebesar 205 responden. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square.
Hasil: Berdasarkan analisis univariat diperoleh hasil 62 balita (30,2%) yang mengalami Stunting, terdapat 80 balita (39,1%) ada riwayat penyakit infeksi, terdapat 64 balita (31,2%) yang mengalami berat badan lahir rendah, terdapat responden usia saat hamil beresiko sebanyak 82 responden (40%) dan terdapat 81 responden (39,5%) dengan pelayanan ibu saat hamil tidak sesuai standar. Hasil analisis bivariat diperoleh hasil variabel Riwayat penyakit infeksi dengan p value 0,000, Riwayat BBLR dengan p value 0,000, usia saat hamil dengan p value 0,000 dan pelayanan ibu saat hamil (ANC) dengan p value 0,000
Kesimpulan: Hendaknya kepada Puskesmas dapat mengadakan penyuluhan yang terfokus pada pencegahan penyakit infeksi pada balita.